Kontak Sosial. : Memimpinlah dengan syariah Allah.


Entah tahun ini saya baru tersadar atau memang setiap tahun selalu ada kontrak sosial bagi para pemimpin di kampus, mulai yang paling tinggi rektorat, senat, atau dewan. Namun memang selayaknya seorang pemimpin muslim berpegang dan berakad pada kontrak sesuai janji-janjinya. Baik itu berupa lisan atau tulisan. Karena dalam fiqih hukum tulisan sama dengan hukum lisan. Yang lebih penting lgi adalah janji dan kontak pemimpin muslim terhadap penciptanya. Bukan lagi dilihat jabatan dalam kampus, namun kenyataan fakta bahwa dia adalah individu muslim.
Berbeda dengan muslim, seorang yang katakan kafir memang terikat dengan kuasa Allah, dan kelak di akhiratpun akan dipertanggung jawabkan kesalahannya. Namun, jika ia memperoleh hidayah dan bertobat dengan masuk kepada Islam secara kaffah maka dosa kekafirannya akan di ampuni berbeda dengan seorang muslim yang melakukan dosa.
Jika kita melihat bahwa kita sebagai individu mampu membentengi diri dari perkara yang menjerumuskan kepada maksiat. Dalam skala kampus memang ada uzzur hingga kita “dipaksa” melanggar syariat, misalnya harus sekelompok dengan lawan jenis, bercampur baur, atau kegiatan yang tidak seharusnya kita lakukan. Kemudian sebagai seorang muslim yang menjadi pemimpin, bukan pemimpin yang “kebetulan” muslim maka sikap penghambaan harus di utamakan sebelum sikap sebagai pemimpin, karena sikap penghambaan dalam menjalankan syariat Islam mengantarkannya sebagai pemimpin terbaik.
Adapun kontrak penghambaan kita terhadap Allah adalah kalimat “la illaha illah”. Konsekuensi dari mengambil akidah Islam adalah menjalankan syariat Islam. Pernah ada kisah Umar ra, membatasi mahar karena laporan dari para pemuda yang kesulitan membayar marah dan itu disampaikan kepada khalayak hingga ada seorang wanita yang menyebutkan firman Allah bahwa mahar adalah pemberian yang ditentukan kualitas dan kuantitas oleh pihak wanita. Hingga Umar ra berkata “Wanita ini benar, Umar salah”. Itulah mentalitas seorang muslim saat memimpin, tidak lagi mempertimbangkan berapa banyak pemuda yang keberatan dan berapa wanita yang tidak ridha namun menjadikan al-Quran dan as-Sunnah satu-satunya tolak ukur.
Kontrak Hamba.

Bismillahirahmanirrahim.

Puji syukur kepada Allah, Tuhan pencipta manusia, yang mengatur urusan manusia. Semoga kita senantiasa ada dijalan Islam dan menjadi hambaNya yang bertakwa.
Shalawat dan salam kepada Rosulullah, pembawa risalah dan kabar gembira. Semoga kita termasuk orang beriman yang mengikutinya.

Hamba muslim yang tidak menghamba kepada selain Engkau, yang menjalankan syariat Engkau, yang sesalu berharap ridha Engkau. Tidak ada hukum yang lebih tinggi bagi hamba selain apa yang Engkau wahyukan kepada Muhammad bin Abdullah.


Hamba bukan seorang yang “memisahkan agama dari kehidupan/fasliddin anil hayati” sehingga menjadikan selain agamaMu sebagai jalan hamba.


Hamba bukan seorang yang “menikmati demokrasi” sehingga menuhankan suara mayoritas untuk menghukumi sesuatu, hamba bermusyawarah dalam segala urusan dan akan mengembalikannya kepada al-Qur’an dan as-Sunnah dan tidak menyimpang dari keduanya.


Hamba bukan seorang yang “nasionalis” sehingga harus menghujamkan pedang kepada saudara hamba hanya karena sekat-sekat geografis karena hamba bersaudara hanya karena kesamaan akidah.

Hamba bukan seorang “liberal” sehingga menjadikan akal di atas wahyu dan membebaskan diri dari ikatan syariah Islam.

Astagfirullah, kepada Allah hamba memohon ampun. Sekiranya hamba termasuk orang-orang yang bermaksiat kepada Engkau, maka ampunilah hamba dan ingatkan hamba dengan kasih sayangMu. Sekiranya hamba termasuk orang-orang yang takut kepada manusia dalam menegakkan syariatMu, bantulah hamba untuk meneguhkan hati dan jiwa agar hamba menjadi orang yang berani.
Segala yang benar datangnya dari Allah, semoga hamba termasuk orang yang bertakwa.

Wallahu a'lam bishawab

Related

Islam, Identitas atau Asas ?

Pergerakan Islam saat ini tengah berkembang dengan karakter dan sifatnya. Kandang kala ada kontradiksi antar geraka dan menimbulkan gesekan dan hal ini tak mungkin dipungkiri. Permasalahan poko...

Bonus Pisang goreng.

Bonus Pisang goreng.   Negara ini sememangnya belum siap berpolitik, adat ketimuran dan santun lemah lembut itu belum mampu untuk menelaah sebab-sebab memilih. Demokrasi-pemilu- tidak benar-b...

FILM INNOCENCE OF MUSLIMS

PERNYATAAN SIKAP Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus Nasional TENTANG FILM INNOCENCE OF MUSLIMS Karya Sam Bacile seorang Yahudi Israel Untuk sekian kali, penghinaan terhadap Rasulullah SAW te...

Posting Komentar

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Follow Us

TranslateStatistik

Translate

Statistik

5475

Iklan

Silahkan hubungi kami untuk memasang iklan

Tentang

Nama : Muhammad Isnan, seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor, jurusan Agronomi dan Holtikultura Fakultas Pertanian.

Aktif di lembaga dakwah kampus, LDK BKIM IPB. Menyusuri setiap jejak langkah pejuang untuk mengembalikan kehidupan Islam dengan menerapkan syariah secara kaffah dalam naungan Khilafah.
item